Selasa, 26 April 2016

Temukan Hikmat Dari Kehidupan Ayub

1. Ayub memiliki kesetiaan yang luar biasa
  • Ayub 29 : 3 – 4
ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap; seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku; Kesetiaan Ayub sungguh teruji di awali ketika Ia masih usia remaja sudah hidup bergaul kharib dengan Allah dan ketika sudah dewasa menikah dan di berkati Allah luar biasa.
  • Ayub 2 : 8 – 10
Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
  • Ayub 1 : 20 – 22
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
  • Dari ayat – ayat Firman Tuhan tsb di atas menunjukkan  bahwa Ayub adalah seorang yang setia berbudi baik, saleh, takut akan Allah dan hidup benar  dan mempunyai kekayaan yang luar biasa, yang kemudian mengalami musibah hebat. Ia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan dan istrinya meninggalkan dia dan hidup sebatang kara dalam penderitaan dan kemelaratan. Apa yang berharga dari pelajaran ini adalah bahwa Allah tidak pernah secara langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan Ayub. Allah tidak mengatakan, “Ayub, alasan kamu mengalami penderitaan adalah ini dan itu.
  • “Sebaliknya, apa yang Allah lakukan di tengah misteri penderitaan yang hebat itu adalah dengan menjawab Ayub dengan Diri-Nya sendiri. Ayub tetap setia walaupun hidupnya sudah hancur secara manusia Ini adalah hikmat yang menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan penderitaan manusia – bukan jawaban mengenai kenapa saya harus menderita dengan cara, situasi, dan waktu tertentu, namun di manakah (kepada Siapakah) pengharapan saya di tengah penderitaan itu ? Bagian terakhir dari kisah Ayub ini, menuturkan bagaimana Ayub dikembalikan kepada keadaannya semula, dengan kekayaan yang jauh melebihi kekayaannya sebelum itu. Allah memarahi teman-teman Ayub karena mereka tidak dapat memahami arti kesengsaraan Ayub. Hanya Ayublah yang sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah lebih besar daripada yang telah diajarkan oleh agama yang tradisional itu zaman itu.
2. Ayub mengenal Allah lebih dalam lagi
  • Ayub 42 : 5
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
  • Ayub justru semakin mengenal Allah dalam lebih dari sebelumnya bukan hanya mendengar dari kata orang jaman itu tetapi, setelah melalui banyak penderitaan hebat dalam hidupnya. Tentunya Ayub juga sudah berdoa untuk melihat Sang Penebus (Ayub 19:27) di mana pertolonganNya ? kini kerinduan itu terpenuhi. Firman jawaban dan kehadiran Allah membawa suatu penyataan yang lebih besar tentang sifat dan jalan Allah bagi Ayub. Melalui pengalaman pribadi ini, Ayub diubah oleh suatu kesadaran akan pengampunan, kepercayaan yang dibaharui akan kebaikan Allah dan pengalaman yang menenteramkan hatinya akan kasih Allah.penampakan Allah kepada Ayub membuktikan kebenaran Ayub tetap setia sampai akhir hidupnya hidup sebatang kara.
  • Dan ini juga merupakan jaminan bagi semua orang percaya yang setia bahwa Tuhan akan menerima pertanyaan kita yang tulus ketika kita mengalami kesulitan atau penderitaan yang tidak bisa dijelaskan. Allah itu sabar dengan umat-Nya dan menaruh simpati terhadap kelemahan-kelemahan, salah pengertian, dan bahkan kemarahan kita (Ibr 4:15). Seperti halnya dengan Ayub, apabila kita bertahan dalam penderitaan dan tetap setia serta tetap beriman kepada Allah , Maka percayalah saudaraku melalui masalah- masalah hidup ini kita akan mengenal Allah secara nyata bukan hanya mendengar dari kata orang lain bersaksi . Tetapi Allah akan menyatakan kehadiran-Nya dan memberikan  perhatian serta pertolonganNya kepada kita. Amin
3. Ayub memiliki iman yang luar biasa
  • Ayub 42 : 1 – 2
Maka jawab Ayub kepada TUHAN : “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, 
dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Walaupun mengalami penderitaan hebat luar biasa Ayub , Tetap memiliki iman tak tergoyahkan di akhir ujian imannya .Masalah yang begitu berat yang dialami oleh Ayub tidak menghentikan rencana Tuhan atas dirinya, yaitu mencurahkan berkat atas dirinya dan menjadikan dirinya kesaksian kepada semua orang.Apa yang telah Tuhan firmankan bagi kita tidak akan keluar dengan sia-sia, tetapi Tuhan akan menggenapi rencanaNya bagi hidup kita.Penderitaan akan membuat iman kita semakin kuat sehingga kita dapat melihat bahwa tidak ada rencanaNya yang gagal.
  • Kita akan melihat bahwa semua masalah maupun pencobaan yang kita alami merupakan jalan menuju tingkat yang lebih tinggi lagi dalam hubungan kita bersama Tuhan.
    Sama dengan Ayub yang diberkati Tuhan dua kali lebih dari harta kekayaannya sebelumnya, demikian juga Tuhan akan memberikan kita jalan keluar dan memberkati kita semua dengan berlimpah-limpah. Tidak hanya secara materi, tetapi berkat rohani yang belum pernah kita lihat sebelumnya akan kita dapatkan oleh karena FirmanNya ya dan amin.
  • Mengenal Tuhan secara pribadi dan mengetahui dengan pasti bahwa rencana Tuhan yang tidak pernah gagal merupakan pengalaman yang bisa kita peroleh melalui penderitaan yan gkita alami. Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi hidup kita. Inilah berkat yang luar biasa yang akan kita peroleh.Tetap percaya kepadaNya apapun yang sedang kita alami saat ini. Kuasa Tuhan terlalu besar dan tidak ada sesuatupun yang mustahil di muka bumi ini. Tetap pegang kepada FirmanNya dan berserah kepadaNya, maka Dia akan memberikan kita kekuatan dan memulihkan keadaan kita pada waktuNya. Haleluya! Pdm. Ponco Hadi S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar