Keluarga yang Kuat Dalam Kristus

SHALOM, Saudaraku dalam Kristus
Sejak awal, Alkitab mengungkapkan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan
(Kejadian 1:27). Allah juga menciptakan perempuan dari tulang rusuknya Adam (Kejadian 2:22). Jadi Allah telah menetapkan, merencanakan pernikahan hanya terjadi antara laki-laki dan perempuan. Sepasang Suami-istri yang telah memiliki komitmen untuk membentuk keluarga yang baru, tentunya bukanlah seperti sebuah kapal yang terombang-ambing di tengah lautan yang tanpa arah dan tujuan yang jelas. Melainkan seperti sebuah kapal yang sedang berlayar dan memiliki tujuan yang pasti. Seharusnya seperti itulah sepasang Suami-istri yang membentuk keluarga yang baru.

Fenomena zaman sekarang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) nampak marak dalam pemberitaan di televisi dan surat kabar serta media elektronik . Baik itu kekerasan dari suami kepada istri atau sebaliknya, maupun kekerasan antara orang tua dan anak ataupun sebaliknya juga. Fenomena semacam kadang juga terjadi di dalam keluarga Kristen. Apakah keluarga kita adalah sebuah “HOME” atau hanya sekedar “HOUSE” bagi setiap anggota keluarga? Apakah keluarga kita sudah menjadi pondasi yang kokoh bagi kehidupan gereja dan masyarakat?

Pembentukan keluarga itu ibarat  seseorang yang ingin membangun sebuah rumah. Sebelum membangun, tentunya ia harus memperhatikan dulu konstruksi tanahnya apakah lembek atau keras, di atas karang atau pasir (seperti yang Alkitab gambarkan, Matius 7:24-27), selain itu  ia juga harus memperhatikan  campuran bahan-bahan material yang harus dipergunakan. Dan jika standart ini sudah terpenuhi, maka bangunan itu akan kokoh berdiri. Demikianlah juga keluarga itu. Untuk membangun serta memiliki keluarga yang kuat dan tahan uji menghadapi badai hidup ini maka,

1. Pertama memiliki petunjuk Firman Tuhan. Kita sangat perlu memiliki kehidupan  lapar dan rasa haus akan“makanan rohani” yaitu Firman Tuhan . Kalau kita melihat dalam Firman Tuhan Keluaran 16:1-16, Bangsa Israel oleh Tuhan diberi makan manna 40 tahun lama di padang gurun mereka mengahadapi panas, dingin, ular dan kalajengking dsb tetapi mereka kuat sampai akhirnya masuk ke tanah perjanjian Kanaan. Tuhan Yesus berkata makananku ialah melakukan kehendak Bapa .Bagi kita Firman Tuhan (I Petrus 2:2; II Timotius 3: 16, Mazmur 119:105) memberikan petunjuk bahwa meskipun kita tidak dapat mengingat atau mengerti semua yang kita baca tetaplah membaca Firman Tuhan karena mempunyai pengaruh yang baik, yaitu memberikan pengertian pada pikiran kita, serta panduan petunjuk dalam hidup ini, dan hati kita memperoleh hikmad dari Tuhan untuk pertimbangan mengatasi berbagai kesulitan hidup ini sehingga mengatasi hidup ini merupakan hal biasa ( I Korintus 10 :13 ).
2. Kedua memiliki persekutuan dengan Tuhan. Dalam ( Lukas 18 :1 ) Tuhan Yesus menghendaki semua orang yang percaya kepadaNya selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu atau bosan berdoa . Dalam doa itu kita mengerti bahwa  telah tersedia kekuatan ilahi dari Tuhan, juga dipersilahkan mengungkapkan segala permohonan, pergumulan dan kerinduan kita kepada Allah. Tetapi juga sekaligus kita belajar rendah hati dan berserah diri serta percaya penuh kepada Allah. Apabila umat Tuhan tidak berdoa maka akan lemah secara iman dan rohaninya  karena tidak memiliki penambahan kekuatan  dari Tuhan. ( Mazmur 25 : 14 ; 2 Tawarikh 16 : 9 ). Kita juga bisa melihat contoh dari kehidupan Ayub dia seorang yang luar biasa bergaul karib dengan Tuhan sejak dari usia mudanya. Ketika menghadapi badai kehidupan luar biasa, hartanya habis, sepuluh anak-anaknya meninggal, di tinggalkan istrinya, sakit parah, hidup miskin dan sebatang kara  Ayub tetap setia dan tetap beriman bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu dalam hidupnya. ( Ayub 42:2 ) . Akhirnya Tuhan pulihkan keadaannya dan diberkatilah Ayub.
3. Ketiga  Memiliki penyertaan Tuhan. Sering kali kita merasa bahwa hidup ini berat, susah dan sakit bahkan frustasi ada juga yang mati bunuh diri dsb karena menanggung beban yang begitu berat dan putus asa. Mengapa hal itu terjadi dan membelenggu banyak orang ? dimana letak kesalahannya ? dan apa yang harus kita mengerti dan kita lakukan ? Di sinilah penting suatu pengertian yang benar bahwa dalam hidup ini kita tidak sendirian, ada Tuhan yang menyertai kita ( Yoh 14 :16-17; Roma 8:28 ; 1 Kor 10:13;Matius 11:28; Yesaya 40:29 ). Dari terang kebenaran Firman Tuhan tersebut di atas maka kita akan mengerti betapa Tuhan itu baik dan begitu memperhatikan serta siap memberikan, kelegaan, kekuatan, jalan keluar, memampukan kita, serta turut bekerja dalam memberikan pertolonganNya. Oleh karena itu umat Tuhan saat nya kita menjadi orang percaya yang cakap menanggung segala perkara bersama Tuhan dalam hidup ini ( Pilipi 4 :13 ). Selamat menjadi keluarga yang kuat dalam Tuhan Yesus Kristus. Amin.