Selasa, 26 April 2016

Mengucap Syukurlah Dalam Segala Hal


 


Shalom, Saudara kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus 


LATAR BELAKANG
Surat kiriman tulisan Firman Tuhan ini di tulis oleh Rasul Paulus sekitar permulaan tahun 50 M.
Karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan maka Rasul Paulus terpaksa meninggalkan kota Tesalonika, dan pergi melanjutkan pelayanannya ke kota Berea saat itu.
Pelayanan Rasul Paulus dihentikan oleh adanya penganiayaan
orang-orang Yahudi yang mengikuti dia dari Tesalonika (Kis 17:10-13).  
Keadaan jemaat Tesalonika saat itu baru bertobat dan menerima sedikit pengajaran Firman Tuhan mengenai kehidupan Kristen. Rasul Paulus mengetahui akan hal itu dan juga mendapat informasi dari Timotius yang di tugaskan untuk memantau keadaan jemaat di Tesalonika saat itu (1Tes 3:6-8).

Surat Rasul Paulus tulisan Firman Tuhan ini  ditujukan kepada Jemaat di Tesalonika ini memiliki tujuan untuk memberikan pengajaran, dorongan dan keteguhan iman kepada jemaat-jemaat yang ada di daerah itu. Rasul Paulus bersyukur atas berita yang diterimanya tentang iman dan kasih mereka. Rasul Paulus mengingatkan mereka tentang kehidupannya sendiri ketika ia masih berada di tengah-tengah jemaat-jemaat di Tesalonika pada masa lalu. Salah satu pengajaran penting yang ditekankan Rasul Paulus adalah 1 Tesalonka 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 
 

Pengajaran mengucap syukur dalam segala hal itu adalah pengajaran Firman Tuhan yang sulit untuk dapat di lakukan dalam hidup sehari hari.
Misalnya Saat kita hidup dalam kecukupan, kelimpahan bisa dan dengan mudah mengucap syukur, tetapi sebaliknya saat berkekurangan dan paspasan belum tentu bisa mengucap syukur. Saat kita sehat bisa dan mudah mengucap syukur tetapi saat sakit di rawat, di operasi, belum tentu bisa mengucap syukur, saat kita baik-baik saja mudah mengucap syukur tetapi saat musibah datang,malapetaka dan kedukaan datang belum tentu orang kristen bisa mengucap syukur. Atau saat kebangkrutan datang, saat di PHK, saat tertipu dan mengalami musibah kehilangan dan lainnya peristiwa tersebut di atas adalah tidak mudah untuk dapat menjalani praktek hidup mengucap syukur dalam segala hal atau dalam segala keadaan. Untuk itu sebagai orang percaya penting memiliki pemahaman Firman Tuhan sebagai dasar yang benar, yang teguh dan tak tergoyahkan untuk tetap dapat selalu mengucap syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus.
Dasar yang kita miliki untuk dapat mengucap syukur dalam segala hal itu harus berdasarkan anugrah terbesar yang Tuhan Yesus lakukan dan diberikan kepada kita anugrahNya sebagai berikut :
  • Anugerah pemeliharaannya 1 Petrus 1 : 5
  • Anugerah iman Efesus 2 : 8
  • Anugerah Pengampunan dosa (KIS 2 : 38)
  • Anugerah Keselamatan (KR 4:12 ; Efesus 2:8)
  • Anugerah hidup kekal (Yohanes 3:16)
  • Anugerah sorga yang mulia (Yohanes 14 : 1-3)
Itulah dasar yang benar yang harus dimengerti dengan baik dan di CAMKAN serta  wajib untuk di lakukan oleh setiap orang percaya. Kita mengucap syukur dalam segala hal  atas apa yang  Tuhan Yesus sudah melakukan untuk kita dan memberikan anugrahNya TERBESAR melebihi seluruh isi dunia ini dan tak terhingga atau tidak mampu di hitung oleh manusia ini ( matius 16 : 26 ) kepada kita orang percaya untuk hayatilah saudara dengan baik. Kalau kita mengucap syukur itu permanen tetap atau selalu mengucap syukur dan tidak dapat di pengaruhi oleh keadaan di sekitar kita. Bagaimana prakteknya dalam doa kita sehari hari ?  kita mengucap syukur saat kita kuat dan saat kita lemah, kita mengucap syukur saat kelimpahan dan saat kekurangan, saat kita sehat atau saat sakit dan seterusnya.
Salah satu ciri orang Kristen yang sejati adalah senantiasa mengucap syukur, bahkan firman Tuhan mengajarkan untuk mengucap syukur dalam segala hal, artinya kita diajak untuk mengucap syukur bukan hanya ketika segala sesuatunya sesuai dengan kehendak kita, tapi juga dalam hal ketika situasi tidak sesuai yang diharapkan.
Ketika keadaan tidak sesuai harapan , mampukah kita untuk tetap mengucap syukur ? Dalam hal keadaan baik pun kadangkala kita lupa mengucap syukur. Peristiwa penyembuhan sepuluh orang kusta ( Lukas 17:16 ) , bukankah yang kembali untuk berterima kasih hanya satu orang saja?
Ternyata manusia itu mudah lupa akan kebaikan dan anugerah Tuhan. Yesus bertanya kepada orang kusta yang kembali “dimanakah yang kesembilan orang lainnya, bukankah mereka juga disembuhkan?” pertanyaan ini menggambarkan bahwa Tuhan juga menghendaki orang untuk mengucap syukur.
Mengucap syukur seharusnya merupakan sesuatu yang spontanitas sebagai ciri khas dan keharusan orang percaya, mengapa demikian?
Didalam Kristus tidak ada alasan untuk tidak mengucap syukur. Kristus sudah memberikan anugerah yang tidak ternilai bagi manusia, yaitu pengampunan segala dosa manusia dan menjamin kemenangan atas maut melalui pengorbanan diriNya diatas kayu salib, sekali untuk selama-lamanya. Sebagai orang percaya kita diangkat menjadi anak-anakNya, dipindahkan dari maut kepada hidup, dan menjadi ahli waris kerajaan surga. Sungguh luar biasa anugerah yang diberikan kepada kita.
Didalam Kristus kita memiliki masa depan yang indah, karena Tuhan turut bekerja didalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang takut akan Dia. Kristus telah mengubah segala sesuatu menjadi baru , setiap hari kita bisa berjalan didlam terang Nya serta merasakan damai dan suka-cita yang sejati. Rancangan Nya adalah rancangan damai sejahtera, sehingga hidup menjadi berarti dan indah.
Renungkanlah kasih Nya yang tiada tara itu , maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak bersyukur.
Yang saya lakukan dalam hidup saya mengucap syukur ini adalah sebagai berikut:
Aku mengucap syukur ya Bapa di Sorga, ya Tuhan Yesus dan kepadaMu ya Allah Roh Kudus karena ENGKAU sudah memberikan kepadaku Anugrah pengampunan dosa, Anugrah keselamatan dan hidup yang kekal – Terima kasih Amin . Lakukanlah saja saudara se-iman terus menerus dan menjadi rema bagian hidup kita maka engkau akan melihat dampaknya serta mendapatkan berkatNya antara lain:
  1. Hidup yang berkenan kepada Tuhan (I Tesalonika 5 :18) 
    Apabila kita ingin memiliki kehidupan yang berkenan Tuhan salah satu yang harus kita lakukan adalah memiliki gaya kehidupan setiap hari mengucap syukur apapun yang terjadi dalam hidup ini.
  2. Berkat kekuatan ilahi di curahkan oleh Tuhan .(KR 28 : 15)
    Paulus mengucap syukur dan kuatlah hatinya saat melihat jemaat Roma menyambut rasul Paulus hendak naik banding menghadap kaisar di Roma . Saat itu rasul Paulus sedang lemah hatinya dan gundah gulana, Tetapi saat melihat jemaat Roma menyambutnya serta memberikan dukungan kepadanya di situlah rasul Paulus kuat kembali hati nya tetap teguh dan maju terus naik banding menghadap kaisar di Roma karena di tuntut oleh orang Yahudi supaya di hukuman mati.
  3. Mujizat terjadi dan kuasa Allah di nyatakan. (Yohanes 6:11; Yohanes 11:41) 
    Tuhan Yesus selalu mengawali dengan mengucap syukur sebelum melakukan mujizat Lima roti dan dua ikan maka lima ribu orang di kenyangkan dan sisa nya dua belas bakul. Tuhan Yesus juga selalu mengawali dengan mengucap syukur sebelum membangkitkan Lazarus dari kubur yang sudah mati empat hari lamanya.
Untuk itu mari saudaraku seiman kita semua terus belajar dan melakukan perintah Tuhan walaupun terkadang berat dan gagal melakukan PerintahNya, mari kita bangkit kembali dan melakukan kembali terus menerus akhir nya kita akan bisa melakukan PerintahNya oleh karena pertolongan Tuhan senantiasa dalam hidup kita.
Mungkin saja hanya sedikit orang percaya yang masih mampu bersyukur meski tengah berjalan di gurun pasir dan lembah yang curam. Tak mudah memang bersyukur melakukannya, namun yakinlah bahwa ucapan syukur mampu menambahkan kekuatan dan energi seseorang untuk menghadapi segala persoalan – haleluya..yess.
Hal ini tertulis dalam Efesus 5: 20 dan 1 Tesalonika 5: 18 bahwa kita patut mengucap syukur di dalam segala situasi dan dinyatakan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sebab hal itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus kepada kita. Menyatakan ucapan syukur menolong kita untuk fokus pada Tuhan di dalam kesesakan, menjauhkan kita dari sungut-sungut, menguatkan keimanan kita dan menunjukkan kerendahkan hati dengan pujian kepada Yesus.
Bila saudaraku merasa sulit untuk mengucap syukur dalam situasi sulit yang saudara rasakan, cobalah mengucapkan 12 hal ini sebagai bentuk ucapan syukur yang dapat menguatkan dan meneguhkan hati saudara semua percaya-lah.
1. Allah berdaulat dan memegang kendali atas segala kesusahan
Tak ada Allah lain yang mengetahui segala hal dari sejak zaman purbakala. Kita memiliki Allah yang telah merancangkan segala hal sejak dari awal hingga akhir hidup kita. Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan (Yesaya 46: 9-10).
2. Allah adalah sumber cinta dan berkat kekal
Tuhan sebagai sumber kasih dan berkat yang tak berkesudahan sampai selama-lamanya (Ratapan 3: 22-23).
3. Yesus tak pernah meninggalkan dan mengabaikan umat-Nya
Dalam situasi apapun kita, baik susah dan senang, Allah yang adalah sumber kehidupan tak akan sekali-kali meninggalkan kita (Ibrani 13:5).
4. Tuhan selalu ada dalam kesusahan umat-Nya
Sama seperti Petrus yang tak ditinggalkan sekalipun ia meragukan Yesus sebagai Juru Selamat. Dalam Yesaya 43: 2, Allah dengan terang menyatakan bahwa saat menyeberang air, sungai-sungai dan nyala api, Tuhan akan senantiasa menyelamatkan.
5. Tuhan mendengar setiap doa-doa kita semua.
Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong (Mazmur 34: 15).
Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya (Mazmur 34: 17).
6. Tuhan membentukmu serupa seperti Kristus lewat ujian
Allah menyatakan bahwa ia akan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8: 28). Artinya, bahwa setiap ujian yang kita lewati adalah alat yang dipakai Tuhan untuk membentuk kita menjadi serupa dengan gambaran-Nya.
7. Penderitaan hanya bersifat sesaat
Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa segala penderitaan yang dialami oleh orang-orang percaya hanya bersifat sementara. Setiap orang yang rela menanggung kesukaran itu baginya akan dianugerahi kekekalan yang melebihi dari segala-galanya (2 Korintus 4: 17).
8. Yesus adalah imam besar yang turut merasakan kesukaran
Sebab Yesus telah terlebih dahulu menanggung penderitaan di kayu salib, sekalipun Ia tidak pernah berdosa (Ibrani 4: 15). Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi pengantara mereka (Ibrani 7: 25).
9. Tuhan dekat dengan orang-orang yang terluka
Tuhan tak akan pernah membiarkan setiap orang merasakan luka sepanjang hidupnya. Sebaliknya, Ia adalah pribadi yang sangat dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya (Mazmur 34: 18).
10. Tuhan adalah perlindungan, kekuatan dan menara yang kuat
Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti (Mazmur 46: 1).
Nama Tuhan adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat (Amsal 18: 10).
11. Tuhan menyelamatkanmu, menghapus segala dosamu dan mengangkat mu menjadi anakNya
Tak ada hal yang lebih besar dari menyatakan ucapan syukur atas pengorbanan dan Yesus di kayu salib untuk membayar segala dosa kita dan mengangkat kita menjadi anak-Nya. Sehingga kita patut berbahagialah atas semua itu (Roma 4: 7).
12. Ada waktunya suatu saat nanti segala penderitaan akan berakhir
Suatu hari nanti Yesus akan membasuh air matamu dan kamu akan melihat kemuliaan dari wajah-Nya. Segala air mata, ratap tangis atau dukacita akan dihapuskan-Nya (Wahyu 21: 4).
Meski hari ini terdapat setumpuk persoalan yang mendera kehidupan kita, ingatlah bahwa Tuhan tetap baik. Pada saat kita menghadapi masalah atau pencobaan, Dia mempunyai rencana yang indah dan baik dalam hidup kita.
Saat Tuhan memanggil Abraham meninggalkan Ur-kasdim Tuhan menyediakan negeri Kanaan. Saat Tuhan mengeluarkan bangsa Israel dari tanah Mesir maka Tuhan menyediakan negeri Kanaan. Saat Tuhan menyuruh Lot dan keluarganya meninggalkan sodom dan Gomora makaTuhan menyediakan negeri Moab dan Negeri Amon. Tuhan ingin mengajar kita semua umatNya serta melatih kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh di muka bumi ini. Selamat tampil menjadi pemenang dan menerima berkat-berkat-Nya. – Amin. Pdm Ponco Hadi S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar